Niat Shalat Tarawih Yang Salah
Niat Shalat Tarawih Yang Salah
Hal ini terjadi sekitar tahun 1995. Sudah cukup lama, namun sampai sekarang Ani (bukan nama sebenarnya) masih teringat kejadian itu. seperti biasa, setiap bulan puasa, Ani dan adik angkatnya selalau mengikuti pergi shalat Tarawih di mushola. Biasanya, mereka shalat Tarawih di mushola yang berada di dekat-dekat rumah. Dan suatu kali, Ani dan adiknya berencana untuk shalat Tarawih di Masjid Pemda tempat tiggalnya. Alasanya karena cowok-cowok yang Tarawih di Masjid tersebut, kebanyakan cakep dan keren. Jadi shalat sekalian ngecengin cowok-cowok cakep yang Tarawih. Karena agak jauh, perjalanan dari rumah ke Masjid Pemda itu sekitar 15 menit jalan kaki. Malam itu selepas berbuka puasa, Ani mempersiapkan diri untuk tarawih. Memakai baju bagus dan berdandan agak menor. Pakai lipstik juga eye shadaw. Hal ini membuat ibunya terheran-heran. Kenapa mau shalat tarawih dekat rumah saja berdandan sampai seperti itu. Waktu itu, Ani menjawab akan tarawih di Masjid pemda. Saat ibunya berkata bahwa Masjid Peda itu jauh, Ani hanya menjawab bahwa shalat semakin jauh semakin banyak pahalanya sebab setiap langkah kaki kita dihitung. Ya Allah, rupanya Ani berbohong pada ibunya, padahal shalat tarawih disitu karena mau ngeceng. lalu dengan semangat 45, Ani dan adik angkatnya, berjalan menuju Masjid Pemnda,dimana banyak cowok cakep yang tarawih,. Tapi baru separuh jalan, tiba-tiba mereka dihadang oleh seoranng wanita yang ternyata adalah orang gila. Orang gila itu, memegang tangan mereka berdua. Lebih tepatnya, mencengkeram sambil mengoceh dan menyuruh mereka untuk segera pulang, Sekuat tenaga Ani dan adik angkatnya mencoba melepasan diri, Bahkan Ani melihat adiknya mulai menangis ketakutan. Tangan orang gila itu begitu kuat, sampai pergelangannya terasa sakit lalu mereka berdua secara spontan berteriak-teriak minta tolong. Membuat semua orang berdatangan dan menolong. Sehinggg tangan mereka terlepas, mereka berdua tampak kelelahan dan masih schok, alias masih ketakutan. Sementara orang gila tadi malah nangis bergulung-gulung di jalan. Akhirnya mereka berdua tidak jadi shalat tarawih di Masjid Pemda. Mereka memilih untuk pulang saja. Itupun naik becak karena mereka berdua kaget atas kejadian tadi. Saat naik becak, itulah Ani baru sadar bahwa ini kibat niat shalat tarawih yang salah. Karena niatnya bukan semata-mata Karena alah, tapi niat ngeceng cari perhatian cowok. Semoga kisah ini menjadi pelajaran berharga buat kita semua dalam beribadah.
Dilansir dari : Majalah Hidayah, Rubrik kisah nyata, Edisi Oktober 2005
Hal ini terjadi sekitar tahun 1995. Sudah cukup lama, namun sampai sekarang Ani (bukan nama sebenarnya) masih teringat kejadian itu. seperti biasa, setiap bulan puasa, Ani dan adik angkatnya selalau mengikuti pergi shalat Tarawih di mushola. Biasanya, mereka shalat Tarawih di mushola yang berada di dekat-dekat rumah. Dan suatu kali, Ani dan adiknya berencana untuk shalat Tarawih di Masjid Pemda tempat tiggalnya. Alasanya karena cowok-cowok yang Tarawih di Masjid tersebut, kebanyakan cakep dan keren. Jadi shalat sekalian ngecengin cowok-cowok cakep yang Tarawih. Karena agak jauh, perjalanan dari rumah ke Masjid Pemda itu sekitar 15 menit jalan kaki. Malam itu selepas berbuka puasa, Ani mempersiapkan diri untuk tarawih. Memakai baju bagus dan berdandan agak menor. Pakai lipstik juga eye shadaw. Hal ini membuat ibunya terheran-heran. Kenapa mau shalat tarawih dekat rumah saja berdandan sampai seperti itu. Waktu itu, Ani menjawab akan tarawih di Masjid pemda. Saat ibunya berkata bahwa Masjid Peda itu jauh, Ani hanya menjawab bahwa shalat semakin jauh semakin banyak pahalanya sebab setiap langkah kaki kita dihitung. Ya Allah, rupanya Ani berbohong pada ibunya, padahal shalat tarawih disitu karena mau ngeceng. lalu dengan semangat 45, Ani dan adik angkatnya, berjalan menuju Masjid Pemnda,dimana banyak cowok cakep yang tarawih,. Tapi baru separuh jalan, tiba-tiba mereka dihadang oleh seoranng wanita yang ternyata adalah orang gila. Orang gila itu, memegang tangan mereka berdua. Lebih tepatnya, mencengkeram sambil mengoceh dan menyuruh mereka untuk segera pulang, Sekuat tenaga Ani dan adik angkatnya mencoba melepasan diri, Bahkan Ani melihat adiknya mulai menangis ketakutan. Tangan orang gila itu begitu kuat, sampai pergelangannya terasa sakit lalu mereka berdua secara spontan berteriak-teriak minta tolong. Membuat semua orang berdatangan dan menolong. Sehinggg tangan mereka terlepas, mereka berdua tampak kelelahan dan masih schok, alias masih ketakutan. Sementara orang gila tadi malah nangis bergulung-gulung di jalan. Akhirnya mereka berdua tidak jadi shalat tarawih di Masjid Pemda. Mereka memilih untuk pulang saja. Itupun naik becak karena mereka berdua kaget atas kejadian tadi. Saat naik becak, itulah Ani baru sadar bahwa ini kibat niat shalat tarawih yang salah. Karena niatnya bukan semata-mata Karena alah, tapi niat ngeceng cari perhatian cowok. Semoga kisah ini menjadi pelajaran berharga buat kita semua dalam beribadah.
Dilansir dari : Majalah Hidayah, Rubrik kisah nyata, Edisi Oktober 2005
Komentar
Posting Komentar